Rabu, 11 Desember 2013

Analisis Kelebihan dan Kekurangan dari beberapa PT, CV dan Koprasi



PT. Kalbe didirikan pada pertengahan tahun 1960 oleh Dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D dan Franciscus Bing Aryanto yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kemudian mereka memutuskan untuk mendirikan Kalbe yang berfokus pada bisnis farmasi. Dr. Boen adalah seorang dokter dan ahli farmakologi yang sangat paham tentang dunia farmasi, sedangkan Bing yang merupakan saudara Dr. Boen sangat jeli dalam melihat kesempatan mengembangkan bisnis Kalbe.Bing juga memiliki jaringan bisnis dan relasi yang luas. Kalbe berawal dari garasi kecil di Tanjung Priok di Jakarta utara.Sekarang ini, Kalbe dikenal sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar, yang menduduki peringkat ketiga dari 20 perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara.


Profil Perusahaan
PT Kalbe Farma Tbk adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1966.Visi Kalbe adalah menjadi dominan dalam bisnis kesehatan di Indonesia dan menjadi pemain dalam pasar global dengan brand yang kuat, peningkatan melalui manajemen yang bagus dan teknologi canggih.Misi Kalbe adalah meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Nilai utama dari Kalbe adalah integritas, kerjasama yang kuat, inovasi, agility dan memberikan yang terbaik untuk konsumen.
Ada banyak faktor yang mendukung, menstimulasi dan mempercepat kemajuan Kalbe. Pada dasarnya ada 4 kunci sukses yang membuat Kalbe mampu berprestasi, yaitu:
1.     produk inovator yang bervariasi,
2.     strategi marketing yang solid,
3.     komitmen yang tinggi pada Research and Development
4.     sumber daya manusia yang reliabel.

Contoh produk – produk Kalbe Farma antara lain:

ANALISIS SWOT KALBE FARMA
Strength/ Kekuatan



Kelebihan PT Kalbe
1.      Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang sahamdan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawabsebesar modal yang anda setorkan dan tidak lebih.
2.      Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebabtidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3.      Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepadaorang lain.
4.      Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volumeusahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
5.      Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.
Kalbe merupakan market leader untuk produk kesehatan masyarakat dan market leader untuk produk ethical.Produk-produknya merupakan leading brand dengan berbagai segmentasi pasar yang spesifik.Selain itu produknya merupakan inovator, dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional.Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.


Pada tanggal 16 Desember 2005, Manajemen Kalbe telah berhasil melakukan penggabungan usaha dengan Dankos dan PT Enseval (”Enseval”) menjadi satu perusahaan dalam rangka menciptakan satu perusahaan farmasi tercatat dan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Penggabungan usaha ini akan memberikan peluang bagi masa depan Kalbe dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas.
Merger yang melibatkan PT Enseval sebagai superholding dan tiga anak perusahaan yang terdaftar di BEJ tersebut — Kalbe Farma, Dankos Laboratories (DNKS), Enseval Putera Megatrading (EPMS) — sekaligus membentuk perusahaan yang betul-betul terintegrasi.Secara horisontal, Kalbe “baru” menawarkan rentang produk yang jauh lebih luas, mulai dari berbagai bentuk obat dan makanan kesehatan sampai suplemen dan minuman berenergi. Secara vertikal, mereka melakukan kegiatan dari pengadaan bahan baku, manufacturing produk jadi, pemasaran, sampai penjualan dan distribusi.
Kalbe memiliki pengalaman yang cukup panjang dan dari segi finansial, pendapatan kalbe meningkat sekitar 18% per tahun.

Manajemen Kalbe memiliki personel yang berpengalaman, termasuk di dalamnya mantan dirjen BPOM dalam mengembangkan, memproduksi, pemasaran dan menjual produk-produk kesehataan dan farmasi. Dilengkapi dengan tim yang solid dan kerja sama yang baik antardepartemen internal dan hubungan yang erat dengan mitra , PT Kalbe Farma Tbk semakin mengukuhkan diri dalam jajaran perusahaan besar di Indonesia.
Pada bagian produksi, Kalbe memiliki 7 GMP (Good Manufacturing Practice) yang telah berstandar international dengan 2 GMP tambahan yang masih dibangun.Komitmen Kalbe dalam hal ini telah diakui melalui serangkaian hasil pengujian badan sertifikasi.
Semua fasilitas produksi milik Kalbe dan Anak perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001, sementara Kalbe, PT Dankos Laboratories Tbk. (”Dankos”) dan PT Bintang Toedjoe juga telah meraih sertifikasi ISO14001 serta OHSAS 18001/SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Kalbe dan Dankos secara konsisten berhasil mempertahankan pencapaian yang amat memuaskan dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yaitu nomor lima dan nomor dua diantara semua perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.

Pada bagian distribusi, Kalbe memiliki tenaga pemasaran sebanyak 6000 personil dengan 1 juta outlet di seluruh Indonesia.Ditopang struktur bisnis yang cukup lengkap, yakni memiliki perusahaan distribusi dan jaringan rumah sakit yang mengusung merek Mitra Keluarga dan Mitra International, termasuk sekolah perawat.
Kelemahan PT Kalbe
1.      PT Kalbe merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yangterkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan.Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan.
2.      Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebihsulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PT Kalbe memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha.
3.      Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4.      Bagi sebagian besar orang, PT Kalbe dianggap kurang “secret” dalam hal dapur  perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham.Apalagi yang menyangkut laba perusahaan.
Ekspansinya ke non core-business, seperti ke bisnis property (PT Kalbe Land) dan pendidikan (STIE Kalbe).Ekspansi ini dapat mengakibatkan kurang fokusnya perusahaan dalam pengembangan bisnis farmasi.
Penjualan ekspor sampai dengan September 2005 bertumbuh sebesar 127,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan lokal bertumbuh dengan 28,6 persen. Meskipun ekspor tumbuh sangat besar, namun melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak dapat membawa keuntungan yang besar juga. Pasalnya, sekitar 90 persen bahan baku masih impor sehingga harganya juga melonjak. Akibatnya, persentase laba kotor (gross margin) hanya mencapai 54,3 persen. Hal ini disebabkan karena Komponen impor dari obat masih sangat tinggi, yaitu sebesar 90% dari bahan baku yang digunakan (bahan aktif dan bahan pembantu) serta sekitar 50% dari bahan pengemas yang digunakan.
Bahan aktif yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri jumlahnya tidak berarti dan belum bisa diperoleh dengan harga yang bersaing dibandingkan dengan sumber dari luar negeri. Upaya-upaya untuk meningkatkan self sufficiency di bidang pengadaan bahan baku sering terbentur pada permasalahan :
·         Banyaknya jenis bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi (hingga 6.000 items) sehingga banyak pemakaian per item yang tidak memenuhi skala produksi ekonomis.
·         Masalah utama adalah pengadaan bahan baku untuk bahan dasar produksi lokal bahan baku yang terkait dengan :
-          Kurang berkembangnya industri kimia hulu yang bisa menopang pengadaan intermediates untuk bahan dasar pembuatan obat. Ketergantungan pada intermediates dari luar negeri hingga tingkat tertentu bisa mengurangi manfaat yang diperoleh dari sintesis lokal.
-          Kurang adanya koordinasi antara industri terkait misalnya industri petrokimia dan industri farmasi. Sering terjadi industri farmasi mengalami kesulitan karena intermediate-nya tidak bisa dibuat lokal.
Kelemahan pada dasarnya industri farmasi memang merupakan industri yang knowledge intensive dan highly regulated tetapi aspek regulasi industri farmasi di Indonesia dirasa cukup berat yang bersumber dari :
·         Policy yang ada dibuat dengan semangat pengawasan dan bukan pengembangan;
·         Pelaksanaan yang terasa lamban karena ketidakseimbangan antara jumlah pengawas dari pemerintah dengan pihak swasta yang harus dilayani.
Mata rantai lain yang merupakan bagian dari aspek pemasaran dan distribusi hasil produksi industri farmasi masih belum seimbang baik secara kualitatif dan kuantitatif:
·         Misalnya ratio dokter perpopulasi di Indonesia sekitar 140 dokter untuk 1 juta penduduk.
·         Jumlah apotik (drug store) saat ini berjumlah sekitar 6.000 buah yang terkonstrasi di kota-kota untuk melayani rakyat Indonesia yang lebih dari 200 juta penduduk. Program pharmaceutical care juga belum berjalan dengan baik sehingga mengurangan pemanfaatan obat secara optimal di masyarakat.
·         Distributor yang jumlahnya cukup banyak tetapi tidak mempunyai jangkauan yang luas dan network yang efisien sehingga biaya distribusi relatif mahal.


Opportunity/ Peluang

Pertama, besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Peluang untuk masuk ke 6 pasar utama di Asia Tenggara dengan populasi mencapai 500 juta atau kira-kira 8% dari populasi dunia. Total pasar ini lebih dari $890 milyar pada GDP dan kemungkinan akan tumbuh 5% per tahun selama 5 tahun ke depan. Konsumsi produk farmasi termasuk resep dan OTC diperkirakan 7 milyar dan berkembang menjadi 13% dari 2005 sampai 2010. Serta terbukanya peluang ekspor sebagai akibat dari penurunan nilai rupiah dan pelaksanaan Good Manufacturing Practice yang baik di Indonesia.
Tahun 2000, Kalbe mulai memberi perhatian lebih besar pada pasar internasional.Awalnya, perusahaan melempar produk ke pasar ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura.Kemudian, sayap bisnis ekspornya pun melebar ke Afrika Selatan.Hal ini dibuktikan Kalbe dengan menerapkan strategi-strategi.Strategi pertama, trading based, yakni pihak Kalbe menunjuk distributor lokal di negara-negara tujuan ekspor. Kerja sama ini sangat simpel karena sebatas aktivitas jual-beli saja. Namun, lewat jaringan para trader ini produk-produk Kalbe ada di banyak negara, seperti Pakistan dan Iran, padahal Kalbe belum memiliki mitra distribusi di negara-negara tersebut. Strategi kedua, marketing based. Kalbe membangun kantor perwakilan di setiap negara tujuan yang dari hasil survei internal berpotensi bagi pengembangan produk ekspornya. Saat ini ada 8 kantor perwakilan Kalbe di beberapa negara, seperti Malaysia (untuk pasar Singapura dan Malaysia), Myanmar, Kamboja, Vietnam, Filipina, Sri Lanka dan Thailand. Mereka bertugas melakukan aktivitas pemasaran, memonitor pasar dan melakukan survei.PT Kalbe Farma berencana membangun pabrik Orange Kalbe Limited di Nigeria.Pembangunan pabrik ini untuk memperkuat pangsa pasar di Afrika Barat.“Nigeria akan dijadikan sebagai basis dari pemasaran produk-produk Kalbe Farma,” kata Dirut PT Kalbe Farma Johannes Setijono. Rencananya pabrik itu akan digunakan untuk memproduksi obat-obat OTC (obat tanpa resep) dan minuman energi.
Kedua, kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.
Threat/ Ancaman
1.     Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang diistilahkannya “perang saudara” terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di produk-produk farmasi yang berada di kategori yang sama. Di obat flu, misalnya, Kalbe memiliki Procold sementara Dankos Laboratories punya andalan yang cukup ampuh, Mixagrip. Lantaran Kalbe dan Dankos bisa saling melihat data masing-masing, mereka bisa saling menjatuhkan.
2.     Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal.
3.     Diberlakukannya Undang-Undang Paten 1997 dan direvisi tahun 2001, industri farmasi Kalbe Farma, yang terbiasa mengandalkan pengembangan produk-produknya pada strategi copy cat produk-produk baru yang masih dilindungi paten, menjadi sulit untuk mengembangkan produk-produknya.
4.     Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol.

5.     Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi. Kalbe mengakui jika produknya masih belum mampu bersaing dengan produk dari Amerika Serikat.

CV MITRA INFORMATIKA

                CV Mitra Informatika berdiri pada tahun 2010, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi yang berfokus pada pengembangan system informasi, teknologi internet dan telekomunikasi.
Motto :
“IT Specialist” merupakan potret penyediaan jasa solusi atas kebutuhan mitra kami dalam pengembangan, paket pendidikan dan pelatihan di bidang Information Technology.
            Tim Mitra Informatika memiliki spesialis di bidang Teknologi Informasi dan Industri Telekomunikasi, sehingga memiliki pemahaman yang komprehensif dan actual mengenai pemanfaatan IT bagi para mitra.
Visi :
Menjadi perusahaan yang kompeten, professional, berkualitas, dan terpecaya dalam pengembangan, pendidikan dan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Misi :
ü  Mengembangkan Product IT yang berkualitas dan Kompetitif.
ü  Memberikan servis yang professional kepada mitra.
ü  Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan.
ü  Mengembangkan inovasi terbaik dan terkini dalam setiap produk.
ü  Meningkatkan benefit dan nilai tambah bagi mitra.
Tujuan :
Mendapatkan keuntungan dan kemitraan usaha yang sinergis dan berkelanjutan.
Keunggulan :
ü  CV. Mitra Informatika memiliki tim yang solid, berdedikasi dan memiliki integritas tinggi, berpengalaman dan professional di bidang IT.
ü  CV. Mitra Informatika mampu menganalisis dan memetakan kebutuhan bisnis dan teknologi yang di perlukan untuk dapat menawarkan solusi IT terbaik kepada mitra.
ü  CV. Mitra Informatika dapat memberikan solusi pelatihan, spesifik sesuai keinginan, kebutuhan dan kondisi mitra, dengan tetap menjujung tinggi nilai-nilai professional dan kenyamanan mitra dalam pelayanan.
ü  CV. Mitra Informatika memberi jaminan kepuasan pelanggan, kualitas prima dan pelayanan terbaik dalam setiap pengembangan system, penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan dan lainnya.
Kelemahan :
ü  Biaya pembentukannya relative tinggi.
Produk dan Jasa :
ü  E-Government merupakan aplikasi yang memberikan solusi untuk pemerintahan, antara lain : Web, Sistem satu atap meliputi (Sistem Administrasi Kepegawaian, Sistem Administrasi Kependudukan, Sistem Informasi Satu Atap, dll)
ü  Development & Integration merupakan penyediaan pada mitra yang berupa solusi aplikasi, pengembangan dan intergrasinya dengan system yang lain sesuai dengan keburuhan mitra.
ü  IT Trainning merupakan penyediaan layana Training IT untuk pengembangan SDM pendidikan perusahaan pemerintah dengan teknologi dan konsep yang berhubungan dengan aspek IT. Training meliputi : Aplikasi Perkantoran & Internet, Database, Pemrograman, Instalasi Komputer, Troubleshooting, Jaringan computer, Analisis Data, Grafik Design, Multimedia & Animasi.
Tenaga Ahli :
§  Agus Limbang Wardhani, M.CS, Analyst & Designer: Agent System, Animation & Visualization
§  Ahmad Riyadi, S.Si, M.Kom, Analyst : Expert Sistem
§  Bachtiar Dwi Effendi, S.Kom, Programmer: Web Programming
§  Edy Purwanto, S,Si., Technician: Hardware, Network & Comunication
§  Meilany Nonsi Tentua, S.Si., MT, Analyst : Computational & Datamining
§  Muhammad Fairuzabadi, M.Kom, Analyst & Programmer: Database & Software Engineering

Saran :
Lebih memperbanyak lagi mencari tenaga ahli agar perusahaan bisa lebih maju dan semakin maju dari sebelumnya.

KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA

            Koperasi sejahtera bersama adalah koperasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha antara lain usaha Simpan Pinjam dan Usaha Perdagangan yang didirikan pada bulan Januari 2004.
Visi :
-          Berperan aktif menciptakan masyarakat sejahtera.
Misi :
-          Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
-          Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
-          Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatana dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
-          Menjadi salah satu koperasi terbaik dan terbesar di Indonesia.
Filosofi :
-          Persatuan dan Kebersamaan
Sejarah membuktikan bahwa persatuan dan kebersamaan adalah modal dasar bagi terciptanya suatu pondasi.Persatuan dan kebersamaanlah yang telah mengantarkan kami memiliki keberanian untuk terus maju.
-          Teguh Memegang Amanah
Kepercayaan adalah segalanya bagi kami. Amanah yang anda percayakan kepada  kami merupakan denyut nadi kemajuan usaha kami. Anda percaya, kami pastikan itu terjaga.
-          Usaha Adil dan Terbuka
Kami senantiasa berusaha untuk menciptakan usaha yang berazas keadilan dan keterbukaan sehingga semua yang terlibat dalam usaha kami dapat merasakan kesejahteraan yang merata.
Kelebihan :
-          Merupakan salah satu koperasi sukses yang ada di Indonesia.
-          Setiap Unit Usaha Koperasi SEJAHTERA BERSANA  dikelola oleh para expertise yang telah memiliki pengalaman di bidangnya.
-          Unit Usaha Koperasi SEJAHTERA BERSAMA mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social masyarakat.
-          Mempunyai banyak gerai di daerah Bandung.
-          Mempunyai omset yang cukup besar.
Kelemahan :
-          Koperasi ini hanya bergerak di bidang usaha simpan pinjam dan usaha perdagangan saja.
Unit Usaha dan Anak Perusahaan
1.      SB Finance (Unit Simpan Pinjam)
2.      SB Mart (Unit Usaha Perdagangan Kebutuhan Pokok)
3.      SB Furniture (Unit Usaha Perdagangan Furniture)
4.      PT. Faryan Nusantara Sejahtera
5.      PT. Cipta Ekatama Nusantara Sejahtera
Mitra Usaha :
1.      PT. INDOMARCO PRISMATAMA
2.      PT. GARANT MOBEL INDONESIA (Olympic Group)
3.      PT FURNIMART MEBELINDO SAKTI
4.      PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA (Bringin Life Syariah)
Kesimpulan :
Koperasi Sejahtera Bersama merupakan salah satu contoh koperasi sukses yang ada di Indonesia karena berhasil berkembang dan mendirikan berbagai unit usaha dan anak perusahaan.Omset usaha ini juga cukup besar.Dalam sehari, satu gerai SB Mart bisa menghasilkan Rp. 8 juta. Sebulan, keseluruhan minimarket tersebut bisa menghasilkan Rp. 9,6 miliar. Sehingga dengan demikian ataas keberhasilan koperasi ini maka kesejahteraan anggota bertambah dan masyarakat umum pun merasakan manfaat positif dari pelayanannya tersebut.



1 komentar:

  1. saya butuh penjelasan tentang filosofi logo kalbe , bisa nggak anda cantumkan juga di blog ini? terima kasih sebelumnya :)

    BalasHapus