Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh
setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu
desain bangunan,
desain perabot dan desain produk.
Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Arsitektur
IT adalah cetak biru yang menerjemahkan strategi perusahaan menjadi rencana
sistem informasi. Arsitektur IT dibuat berdasarkan strategi perusahaan. Melalui
pemahaman terhadap setiap strategi, maka arsitektur dapat dibuat dalam
cetakbiru, yang kemudian menjadi landasan pembuatan infrastruktur. Jadi hal
utama yang dipikirkan secara strategic terkait dengan infrastruktur IT adalah:
1. Business Strategy, Strategi
bisnis perusahaan yang mencakup visi, misi dan tujuan bisnis perushaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
2. IT Strategy, Strategi
perencanaan arisitektur dan infrastruktur perusahaan.
3. Information Technology,
Mengetahui dan mengikuti perkembangan Teknologi Informasi. Karena perkembangan
dunia ITyang pesat harus diimbangi dengan kecepatan didalam antisipasi dan
reaksinya.
Sebagai
pengambil keputusan untuk bisa merumuskan hal hal strategic terkait
infrastruktur ICT, menurut Pearlson (2004), yang perlu dilakukan adalah,
pertama menerjemahkan strategi ke dalam arsitektur dan, kedua, menerjemahkan
arsitektur ke dalam infrastruktur. Terdapat beberapa framework yang dapat
menekankan kebutuhan untuk mempertimbangkan strategi bisnis ketika
mendefinisikan blok bangunan TI organisasi.
Pendekatan Enterprise architecture (Arsitektur enterprise), yang digunakan untuk logika pengaturan dan perencanaan untuk seluruh organisasi, bertujuan menentukan bagaimana teknologi informasi akan mendukung proses bisnis. Cara ini diawali dengan mengidentifikasi proses inti perusahaan dan bagaimana mereka akan bekerja sama, bagaimana sistem TI akan mendukung proses bisnis, kemampuan teknis standar dan kegiatan untuk semua bagian dari perusahaan, dan pedoman untuk membuat pilihan.
Ada beberapa prinsip yang dapat menjadi landasan diantaranya sebagai berikut:
Pendekatan Enterprise architecture (Arsitektur enterprise), yang digunakan untuk logika pengaturan dan perencanaan untuk seluruh organisasi, bertujuan menentukan bagaimana teknologi informasi akan mendukung proses bisnis. Cara ini diawali dengan mengidentifikasi proses inti perusahaan dan bagaimana mereka akan bekerja sama, bagaimana sistem TI akan mendukung proses bisnis, kemampuan teknis standar dan kegiatan untuk semua bagian dari perusahaan, dan pedoman untuk membuat pilihan.
Ada beberapa prinsip yang dapat menjadi landasan diantaranya sebagai berikut:
– Kemudahan penggunaan, artinya
Arsitektur TI akan meningkatkan kemudahan penggunaan dalam membangun dan
mendukung arsitektur dan solusi berbasis pada arsitektur.
– Satu titik pandang, dalam hal ini
Arsitektur TI akan memungkinkan secara konsisten, pandangan yang terintegrasi
dari bisnis, terlepas dari jalur akses.
– Beli daripada membangun, dalam
pengadaan aplikasi, komponen sistem, dan kerangka kerja yang memungkinkan akan
dibeli kecuali ada alasan kompetitif untuk mengembangkan mereka secara
internal.
– Kecepatan dan kualitas, dalam
memutuskan arsitektur, akan dibuat dengan penekanan pada mempercepat waktu
untuk memasarkan solusi, sementara tetap mempertahankan tingkat kualitas yang
diperlukan.
– Fleksibilitas dan kelincahan,
sebuah Arsitektur TI akan menggabungkan fleksibilitas untuk mendukung perubahan
kebutuhan bisnis dan memungkinkan evolusi arsitektur dan solusi yang dibangun
di atasnya.
PENJELASAN
ARSITEKTUR SISI CLIENT DAN ARSITEKTUR SISI SERVER
Klien-server atau
client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk
kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan
pihak server.
Dalam
model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah,
tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server.
Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server
disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan
dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen
klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan
menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen
server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request
terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan
menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil
pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan
data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan
menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Sebuah contoh dari aplikasi
client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan
Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam
web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang
berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien.
Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan
database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode
klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan
aplikasinya diinstal pada client.
1. Arsitektur Sisi Client / Klien
Beberapa karakteristik yang dimiliki
dari sisi klien, pada umumnya yaitu :
A. Pihak klien selalu memulai
permintaan/permohonan ke pihak server
B. Setelah mengirim permintaan,
kemudian klien akan menunggu balasan atau jawaban atas
permintaannya dari server
C.Menerima balasan dari server atas
permintaannya
D. Biasanya klien akan terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu
D. Biasanya klien akan terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu
E. Biasanya berinteraksi langsung
dengan end-user (pengguna akhir) dengan menggunakan user interface (antarmuka
pengguna)
F. Khusus jenis klien mencakup
web browser, email klien dan online chat klien
2. Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server :
A. Selalu menunggu permintaan dari salah satu
klien.
B. Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
C. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
B. Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
C. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP
server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan
web layanan ini juga jenis server.
Macam-macam arsitektur aplikasi
Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu :
1.Standalone
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun
masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump
dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan
jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
- Sangat mudah
- Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur standalone
(one-tier):
- Skala kecil
- Sulit diamankan
- Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak
mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
- Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada
sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal
sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan
melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin
database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan
permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen
yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server
(yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
- User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan
dan digunakan langsung oleh user.
- Manajemen Proses.
- Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database
dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan dari model client/server
- Mudah
- Menangani Database Server secara khusus
- Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
- Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi
mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga
berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis
biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
Server database manangani :
- Manajemen data
- Keamanan
- Query, trigger, prosedur tersimpan
- Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan
sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke
computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi
client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan
client/server user dari berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada
model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas
merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Kekurangan dari model client/server :
- Kurangnya skalabilitas
- Koneksi database dijaga
- Tidak ada keterbaharuan kode
- Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
skala kecil.
- Susah di amankan.
- Lebih mahal.
3. Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari
arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application
Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari
Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server
umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP,
ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita
pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan
dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan
saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke
Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya
Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya, implementasi arsitektur
Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan
web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer
Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus
disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki
limitasi (batasan). Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah
ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data
ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi
fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi untuk mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server,
begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus
dibayar lebih kecil.
- Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan
menyebabkan lapisan lain ikut salah
- Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang
pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server
ataupun sisi client.
Skala besar.
- Keamanan dibelakang firewall.
- Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
- Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada
standart internet, tetapi
dapat
menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat
yang lebih rendah.
- Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL
di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitekture Three Tier :
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk mengatur
- Lebih mahal
4. Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode
yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas
bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini
adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic
Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan
Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih
menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat
ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk
three – tier yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application
server dapat mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari
Data server dan mensuplai servis ke client Application.
Kelebihan arsitektur Multi tier :
- Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika
aplikasi dapat dipusatkan pada
middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap
client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada
dcomconfig.
- Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver
seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada
middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
- Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat
digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga
mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu
meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada
beberapa mesin.
- Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila
terjadi perubahan sistem yang besar.
Kekurangan arsitektur Multi tier :
- Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server,
tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan
pada middle-tier.
- Lebih mahal
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
http://www.academia.edu/5393984/IT_Architecture
http://sis.binus.ac.id/2014/04/23/arsitektur-dan-infrastruktur-teknologi-informasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer
http://www.2tinta.com/2014/09/arsitektur-sisi-client-arsitektur-sisi.html
http://blog.umy.ac.id/dede/2015/03/25/overview-of-jsf-architecture/
http://www.hamzahsy.com/2014/10/arsitektur-telematika-dari-sisi-client.html
http://www.401xd.com/2015/06/arsitektur-aplikasi-client-server-beserta-kelebihan-dan-kekurangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar